Terduduk sendiri di
tengah kebisingan
Melihat dunia luar
hanya dari balik kaca
Kaca yang basah
seolah ikut bercerita
Bahwa diapun juga
sendiri saat ini
Kebisingan dan
keriuhan suara tak ada guna
Hanya menjadi sebuah
ironi kesendirian
Entah mengapa meski
kubenci dia
Diam-diam aku slalu
bersamanya
Ya, bersama
kesendirian itu
Bersama kesepian tak
berujung
Kupeluk kesepian ini
di tengah keramaian
Semakin kupeluk,
semakin sakit rasanya
Tapi ternyata ini
yang kupunya
Hanya pelukan sepi
dan sendiri
Di rintikan hujan
yang membasahi bumi
Dan pelangi senja ini
tak kunjung hadir menemani
Dimana pelangi senja
itu?
Pelangi senja yang
slalu kutunggu datangnya
Meski harus kulewati
sakitnya sepi tak berguna
Tapi kurela demi
melihatnya
Kehadirannya
membuatku terpana
Meski di sisi lain
ada bagian yang tersiksa
Tersiksa karena
menunggu terlalu lama
Juga sikap acuhnya
yang luar biasa
0 komentar:
Posting Komentar