Semoga apapun
yang kalian dapatkan hari ini senantiasa menambah kekuatan kita untuk selalu
memuji Nama Indah-Nya. Aku ingin sedikit berbagi, jika terselip pesan di
dalamnya biarlah pesan itu bisa saling memperbaiki kita. Tapi bila terselip
sebuah kesalahan dan kekhilafan, maka izinkanlah kata maaf terurai dariku.
Kawan, hari ini
banyak sekali pelajaran untukku. Tapi sayangnya aku terlalu bodoh untuk
memahami pelajaran itu. Tak hanya hari ini, tapi juga beberapa minggu terakhir.
Aku seperti orang bodoh. Menangisi sesuatu yang sudah pergi, menyesali apa yang
sudah terjadi, dan merindukan sesuatu yang sudah tak kembali. Aku selalu lemah
dan menangis di setiap hariku. Padahal kalian tahu, apa doa yang slalu
kuucapkan ketika menjelang hari dan menutup hari?
Ketika menutup
hariku, aku slalu berusaha mengikhlaskan apa yang terjadi hari itu. Jika hari
itu aku masih menangis, maka kuikhlaskan airmata, luka, dan kecewa itu.
Menganggap bahwa itu harga yang harus aku bayar hari ini untuk senyum dan
kebahagiaanku besok. Aku ikhlaskan senyumku, seraya berharap akan ada senyum
yang jauh lebih indah besok. Aku ikhlaskan kekesalan dan kebencian yang mungkin
aku rasakan saat itu, seraya berharap aku bisa untuk melupakan. Dan terakhir,
memaafkan mereka yang mungkin mengecewakan atau bahkan melukis luka hari itu.
Setiap pagi,
selalu kuawali hari dengan senyum indah menyambut dunia. Bersyukur masih dapat
membuka jendelaku pagi ini. Sambil membuka jendela, kuhirup udara pagi yang
masih sangat segar. Ya, terlalu segar untuk disia-siakan hari itu. Sama dengan
itu, hari ini juga terlalu indah untuk kutulisi airmata, kesedihan, dan kecewa.
Aku hanya berharap satu, disetiap pagiku itu.
“Baikkan hari
ini untukku, dan baikkan aku untuk hari ini”.
Sebait doa yang
tak pernah lupa kuucap saat aku beranjak pergi dari kamar. Semua baik-baik
saja, masih baik-baik saja tepatnya. Hingga di sekolah, aku harus menyerah
menghadapi hari itu. Ya, aku menangis lagi hari itu. Selalu saja begini. Lalu
kapan ini berakhir? Kapan setiap tetes airmataku itu berbayar? Kapan hariku
baik? Dan kapan aku baik di hariku?
Ceritakan padaku
kawan, bagaimana caraku untuk bertahan menjalani hari-hariku. Aku pun ingin
seperti kalian yang selalu tertawa dan bahagia. Walau aku juga tahu, kalian
sendiri pun juga punya masalah sama sepertiku. Tapi kenapa kalian selalu bisa
tersenyum, tertawa, dan berbahagia?
Ceritakan padaku
kawan, bagaimana caranya aku bisa seperti kalian. Karena aku tahu aku juga bisa
seperti kalian.
Oktober 2014, menjelang senja, di sudut
ruangan.
0 komentar:
Posting Komentar