Sabtu, 31 Januari 2015

Karena Mereka Ada Tanpa Kita Minta



Assalamualaikum saudara-saudaraku, bagaimana kabar kalian? Semoga selalu dalam kebaikan-Nya seburuk apapun kenyataanya.

Saudaraku, dalam hidup banyak sekali hal yang tidak pernah kita sangka. Entah itu masalah atau kejutan indah. Saat kita sedang dalam masalah, kita pernah merasa bahwa hidup tak pernah adil, mengapa masalah seakan datang bertubi-tubi dan bersamaan, mengapa harus kita yang menerima masalah ini, dan mengapa harus
masalah seperti ini. Bahkan tak jarang banyak dari kita yang berpikir mengapa Allah seakan tidak adil pada kita. Nau’dzubillah! Aku tidak munafik, pikiran-pikiran itupun juga pernah muncul dalam benakku. Bahkan pernah membuatku meragukan doaku sendiri. Sampai akhirnya aku tersadar, bahwa inilah “kejutan”. Ya, kejutan tidak hanya berupa keindahan, tapi juga kesedihan. Karena dari kesedihan itulah keindahan akan menampakkan dirinya. Bukankah tidak ada hal indah jika tidak ada hal sedih? Seperti itulah kesedihan dan keindahan. Selalu berjalan beriringan. Entah siapa dulu yang harus kita jumpai terlebih dahulu. Dari sekian banyak pikiran-pikiran yang buruk tadi, pernahkah kalian mencoba mencari jawabannya? Jawabannya tidak perlu dicari. Karena sebenarnya pertanyaan-pertanyaan yang kita pikirkan tadi sudah menyiapkan jawabannya. Hanya saja kita yang tidak pernah menyadari kehadirannya.

Masalah. Siapa sih yang mau mengalaminya dalam hidup? Tapi pernah adakah dalam hidup manusia yang tak pernah ada masalah? Siapa pula yang mengundangnya datang dalam kehidupan kita. Dan kenapa dia harus datang. Sadarilah, mereka datang dan selalu datang tanpa pernah kita mengundang. Sadarkah kalian bahwa kedatangan mereka seringkali membawa kado indah tak terduga? Seperti halnya orang asing yang tiba-tiba datang ke pesta ulang tahun, membikin onar dan mengacaukan suasana. Tapi ternyata dia membawa kado indah sebuah kenangan yang tak terlupakan. Membawakan kita kado yang selama ini kita  inginkan, tapi tidak pernah kita dapatkan. 

Hidup itu selalu adil, saudaraku. Walau terkadang keadilan itu tidak selalu berpihak kepada kita. Masalah datang secara bersamaan bukan tanpa sebab. Mereka datang bersamaan untuk meramaikan kehidupan kita. Mereka saling berebut perhatian kita. Saling menonjolkan dan menampakkan dirinya agar terlebih dahulu kita selesaikan. Dari sekian banyak masalah itu, sering kali kita berpikir untuk menyelesaikan yang berat dan yang paling menonjol daripada yang kecil dan masih bisa dipending. Padahal masalah yang kecil itulah yang akan menjadi besar ketika kita biarkan. Yang akan menjadi-jadi ketika kita acuhkan. Bukan tentang besar kecilnya masalah yang menjadi prioritas kita menyelesaikannya. Tapi tentang bagaimana kita mampu menghadapi mereka semua, menyelesaikan satu masalah, tanpa mengacuhkan masalah lain. Dalam menghadapi masalah, aku bukan orang yang cukup baik untuk memberikan solusi. Karena itu akan kalian temui pada diri kalian masing-masing. Pikiran mengapa harus kita? Mengapa bukan yang lain yang lebih kuat daripada kita? Jawabannya adalah karena bagi Allah, kita adalah orang yang spesial yang pantas mendapatkankan “kejutan” itu. Bukan orang lain, karena memang hanya kita yang pantas menerimanya. Bahkan mungkin hanya kita yang mampu melakukannya. Allah tidak pernah memberikan masalah melebihi kemampuan makhluk-Nya, kan? Berarti hanya kitalah yang mampu. Orang yang kita anggap lebih kuat dan mampu pun belum tentu mampu menyelesaikannya. Buktinya Allah tidak memberikan masalah itu padanya. Dalam masalah, Allah menyelipkan kado terindah spesial untuk kita. Apakah kalian mau, kado yang sudah dipersiapkan begitu spesialnya oleh Allah diberikan kepada orang lain? Didewasakan dan dimuliakan oleh Allah dengan masalah, kenapa harus menolak? Bukan tentang masalah apa yang datang, tapi bagaimana cara kita menyelesaikan. Sadarilah saudaraku, tak pernah ada ketidak-adilan dari Sang Maha Adil. Meski sekali lagi, keadilan tidak selalu berpihak pada kita. Itu bukan tidak adil, tapi terkadang apa yang kita pikir adil untuk kita pun sebenarnya adalah suatu ketidakadilan.

Oh ya, tentang doa yang pernah kumeragukannya ternyata tidak benar. Saat itu doa tidak merubah apapun, karena memang belum waktunya berubah. Sadarlah saudaraku, doa bukanlah mengubah keputusan Allah, tapi mengubah yang berdoa. Banyak sekali pelajaran yang kita ambil dari sebuah masalah. Melebihi apa yang dibawa sendiri oleh masalah tersebut. Pelajaran untuk kuat, sabar, jauh lebih dekat dengan Allah, menjadi dewasa, dan pembawa kado terindah, adalah sebagian kecil dari pelajaran yang dibawanya.

Saudaraku, Aku bukanlah orang yang cukup baik memberikan solusi, karena menyelesaikan masalahku sendiri aku masih belum mampu. Kalian tahu itu. Kita adalah yang terbaik untuk masalah kita. Jangan anggap masalah adalah musuh yang harus kalian hancurkan. Anggaplah mereka teman yang mengajarkan banyak hal. Jangan hindari seperti musuh yang harus dibenci. Anggaplah teman  sejati yang selalu datang menemani, bahkan saat kita merasa sendiri.

Karena mereka akan selalu datang tanpa kita undang.
Karena mereka ada tanpa pernah kita minta.

0 komentar:

Posting Komentar