Selasa, 30 September 2014

Menyerah Lagi (?)

Tuhan, ini terjadi bukan yang pertama kali. Aku masih ingin brusaha, Tuhan. Tapi mengapa lagi-lagi keadaan memaksaku untuk menyerah??
Apa salahku Tuhan? Bahkan kesempatan untuk berusaha pun tak Kau izinkan, lalu bagaimana aku bisa melakukan ikhtiarku seperti yang slalu Engkau perintahkan?
Berikhtiar, berdoa, lalu bertawakkal.
Bagaimana aku bisa bertawakkal? Jangankan untuk itu, kesempatan berusaha pun seperti tak ada untukku.
Apa arti ini semua, Tuhan? Aku masih terima jika aku gagal setelah berusaha, tapi ini?
Aku harus gagal bahkan sebelum aku berusaha.
Aku sudah mengusahakan yang terbaik, aku tahu Engksu tahu itu, Tuhan.
Bagaimana setiap hari selalu terlantunkan doa dan harapan tulus untuk ini,
Bagaimana aku slalu meluangkan sejenak waktuku dan bahkan ikhlas merelakan waktu tidurku untuk mengusahakannya. Tapi apa?
Rasanya baru kemarin aku merelakan malamku untuk itu, tapi kenapa beberapa jam setelah itu keadaan memberitahuku untuk menyerah?
Malam tadi tepatnya berita itu kudapatkan,
Kata “bisakah kita padahal besok sudah dl?”
Ya Allah, tidakkah dia pikir usahaku untuk ini, tidakkah dia tahu bagaimana besar harapanku untuk ini.
Aku hanya ingin membuktikan bahwa aku mampu, Tuhan. Karena aku percaya aku memang mampu. Engkau sendiri yang meyakinkanku demikian, Tuhan…
Tuhan, tak pernah sedikitpun kutahu maksud-Mu dengan ini semua,
Kuikhlaskan segala lelah, kecewa, dan airmata ini untuk-Mu Tuhan,
Seraya berharap Engkau membayarnya dengan yang terindah.
Rasanya irii sekali dengan mereka yang masih Kau beri kesempatan untuk berusaha,
Melakukan apa yang masih bisa dilakukan. Tapi apa aku?
Aku seperti seorang pecundang yang bahkan berangkat perang pun tak berani.
Rasanya perih sekali, Tuhan menerima ini lagi. Seperti ini lagi.
Inginku benar-benar menyerah dan berhenti dari semuanya.
Melepaskan apa yang ada dalam diri ini semuanyaa….
tapi, hati kecil tak pernah bisa berdusta.
Bahwa selalu ada setitik asa untuk meraihnya.
Tuhan, jika Engkau berkenan izinkan aku berusaha,
Izinkan aku melakukannya Tuhan,
Tolong beri aku kesmpatan untuk melakukan ini.
Sebelum aku benar-benar menyerah dan berhenti Tuhan,
Engkau bilang,
“jangan pernah berputus asa dari rahmat-Mu”
Tapi kenapa aku slalu seperti ini?
Kesalahan apa yang kuperbuat hingga semua sebegini sakitnya, Tuhan…
Mungkin keajaiban memang tak pernah ada untukku,
Tapi aku selalu yakin bahwa harapan tak pernah hilang dari dalam diriku,
Dan aku percaya setitik saja harapan itu ada, maka akan slalu terbuka hamparan jalan untuk mengusahakannya.
Jika memang ini yang harus kubayarkan untuk keindahan yang tak kutahu maksudnya, aku berusaha mengikhlaskannya, Rabbi….
Selalu pautkanlah hati dan jiwa ini pada Dzat-Mu, Wahai Dzat Tempat Betpautnya Segala Hati.
Kabulkanlah rintihan doa yang terbungkus air mata ini, Wahai Sang Maha Pengabul Doa.
Amiin…

One thousand problems, one million ways.


Beranda CARBON, akhir September 2014, waktu Dhuha.

2 komentar:

  1. Kata bijak John Pattrick, kesakitan membuat Anda berpikir. Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam hidup.
    Teruslah berjuang kawan, Jangan menyerah :)

    BalasHapus
  2. ya, mungkin itu adalah salah satu dari hikmah yang Allah selipkan untuk saya,
    terimakasih.

    BalasHapus