Tuhan, ini terjadi bukan yang pertama kali. Aku masih
ingin brusaha, Tuhan. Tapi mengapa lagi-lagi keadaan memaksaku untuk menyerah??
Apa salahku Tuhan? Bahkan kesempatan untuk berusaha
pun tak Kau izinkan, lalu bagaimana aku bisa melakukan ikhtiarku seperti yang
slalu Engkau perintahkan?
Berikhtiar, berdoa, lalu bertawakkal.
Bagaimana aku bisa bertawakkal? Jangankan untuk itu,
kesempatan berusaha pun seperti tak ada untukku.
Apa arti ini semua, Tuhan? Aku masih terima jika aku
gagal setelah berusaha, tapi ini?
Aku harus gagal bahkan sebelum aku berusaha.
Aku sudah mengusahakan yang terbaik, aku tahu Engksu
tahu itu, Tuhan.
Bagaimana setiap hari selalu terlantunkan doa dan
harapan tulus untuk ini,
Bagaimana aku slalu meluangkan sejenak waktuku dan
bahkan ikhlas merelakan waktu tidurku untuk mengusahakannya. Tapi apa?
Rasanya baru kemarin aku merelakan malamku untuk
itu, tapi kenapa beberapa jam setelah itu keadaan memberitahuku untuk menyerah?
Malam tadi tepatnya berita itu kudapatkan,
Kata “bisakah kita padahal besok sudah dl?”
Ya Allah, tidakkah dia pikir usahaku untuk ini,
tidakkah dia tahu bagaimana besar harapanku untuk ini.
Aku hanya ingin membuktikan bahwa aku mampu, Tuhan. Karena
aku percaya aku memang mampu. Engkau sendiri yang meyakinkanku demikian, Tuhan…
Tuhan, tak pernah sedikitpun kutahu maksud-Mu dengan
ini semua,
Kuikhlaskan segala lelah, kecewa, dan airmata ini
untuk-Mu Tuhan,
Seraya berharap Engkau membayarnya dengan yang
terindah.
Rasanya irii sekali dengan mereka yang masih Kau
beri kesempatan untuk berusaha,
Melakukan apa yang masih bisa dilakukan. Tapi apa
aku?
Aku seperti seorang pecundang yang bahkan berangkat
perang pun tak berani.
Rasanya perih sekali, Tuhan menerima ini lagi. Seperti
ini lagi.
Inginku benar-benar menyerah dan berhenti dari
semuanya.
Melepaskan apa yang ada dalam diri ini semuanyaa….
tapi, hati kecil tak pernah bisa berdusta.
Bahwa selalu ada setitik asa untuk meraihnya.
Tuhan, jika Engkau berkenan izinkan aku berusaha,
Izinkan aku melakukannya Tuhan,
Tolong beri aku kesmpatan untuk melakukan ini.
Sebelum aku benar-benar menyerah dan berhenti Tuhan,
Engkau bilang,
“jangan pernah berputus asa dari rahmat-Mu”
Tapi kenapa aku slalu seperti ini?
Kesalahan apa yang kuperbuat hingga semua sebegini
sakitnya, Tuhan…
Mungkin keajaiban memang tak pernah ada untukku,
Tapi aku selalu yakin bahwa harapan tak pernah
hilang dari dalam diriku,
Dan aku percaya setitik saja harapan itu ada, maka
akan slalu terbuka hamparan jalan untuk mengusahakannya.
Jika memang ini yang harus kubayarkan untuk
keindahan yang tak kutahu maksudnya, aku berusaha mengikhlaskannya, Rabbi….
Selalu pautkanlah hati dan jiwa ini pada Dzat-Mu,
Wahai Dzat Tempat Betpautnya Segala Hati.
Kabulkanlah rintihan doa yang terbungkus air mata
ini, Wahai Sang Maha Pengabul Doa.
Amiin…
One thousand problems, one million ways.
Beranda CARBON, akhir September 2014, waktu Dhuha.
Kata bijak John Pattrick, kesakitan membuat Anda berpikir. Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam hidup.
BalasHapusTeruslah berjuang kawan, Jangan menyerah :)
ya, mungkin itu adalah salah satu dari hikmah yang Allah selipkan untuk saya,
BalasHapusterimakasih.